Naskah Drama : (*AGUSTAN T. SYAM )
Penulis Ulang Naskah :
Riyadul Maisah
“GUBERNUR
NYENTRIK”
(Episode: Gubernur Negeri Para Pelupa)
PEMERAN :
LELAKI TUA (GUBERNUR)
PEREMPUAN TUA (ISTRI GUBERNUR)
LELAKI SATU (AJUDAN)
ARSITEK (GUBERNUR
MASA KINI
MENYAMAR JADI
PERANCANG
MEGA PROYEK)
DEMONSTRAN (AKTIVIS
MAHASISWA)
DIREKTUR/DIREKTRIS
BURUH (LEBIH
DARI SATU)
PENGAMEN (LEBIH
DARI SATU)
( Satu )
Pesta kembang
api, terompet tahun baru. Seorang Lelaki Tua naik sepedah kumbang dari sudut
panggung. Lalu menggantungkannya.
Sejenak diam
menatapnya di iringi suara instrument Kebangsaan.
(Eksit)
(Lampu padam seketika)
Seorang lelaki
berjas dengan wajah ala Cina duduk sambil menghisap pipa rokok di mulutnya. Tiga
orang penembak jitu masuk dari sudut pangung menodongkan senjata tepat di
tengah jantung dua orang yang di bawanya. Susana berubah mencekam, lalu dua
tembakan tepat di tengah jantung
menembus dada keduanya yang dipasangi kain putih bergambar hati. Keduanya terpapar
mati.
SUASANA BERUBAH LAGI…
(Sebuah Lampu Menyala )
Para pengamen masuk dari salah satu sudut
panggung
Maaf para
Penonton, adanya kami disini bisa dikatakan menjadi scenario dalam cerita ini.
Semoga penonton terhibur, dengan cerita yang sebentar lagi akan berlangsung
secara serius, benar-benar serius. Tapi diam dulu sejenak, kami ingin bernyanyi
untuk sang Gubernur Negri Para Pelupa, sebuah Negeri yang hijau tapi gersang.
Inilah lagu kami…!
Lalu bernyanyi sambil berputar mengelilingi dua orang yang terpapar mati…
Kemudian berlalu begitu saja...
(Lampu padam seketika)
SUASANA
BERUBAH LAGI…
(Sebuah Lampu Menyala )
Perempuan Tua
( Masuk,
meletakan surat di atas meja, kemudian duduk )
Laki-laki Tua
( Masuk dari
sudut panggung, tak bergeming
sedikitpun)
Perempuan Tua
Kenapa hanya
berdiri di situ? Sini baca surat-surat ini !
Laki-laki Tua
Saya malas
membaca apa pun. Begitu pentingkah surat itu?
Perempuan Tua
Baca saja, penting
tidaknya nanti juga tau sendiri !
Laki-laki Tua
Tolong baca di
situ, ka nada perihalnya. Nomornya nomor berapa dan dari mana?
Perempuan Tua
Saya malas membaca surat – surat itu,
isinya pasti sama, Prihal : Sidang Istimewa, Rapat Istimewa, Sidang Khusus,
Pembentukan Pansus dan lain-lain.
( Seraya mengambil dos surat, kemudian
menumpahka surat itu )
Ajudan…ajudaaan ! berikan saya korek
api..!
Lelaki Satu
( Masuk setengah
berlari)
Saya sedang
berusaha mencarinya Nyonya…
Perempuan Tua
Kerjamu lamban sekali, Ayo bawa kesini
korek apinya, cepat ! saya sudah capek berteriak
Lelaki Satu
Ini Nyonya ( Sambil menyerahkan korek api
yang ia pegang )
Perempuan Tua
( Menyalakan korek api tepat di depan
surat-surat yang tergeletak di lantai )
Laki-laki Tua
Tobat, jangan
bakar surat-surat itu, itu Dokumen Negara …
Perempuan Tua
Siapa yang mau
membakar ( Jutek )
Laki-laki Tua
Lantas korek api
itu untuk apa?
Perempuan Tua
( Ia
mengeluarkan Rokok dari kutangnya )
Saya mau merokok
! ( Eksit )
Laki-laki Tua
Kalau
kasar-kasar begitu, pasti ada maunya ! ( Arah Penonton )
Kalu begini,
sakit kepala saya selama setahun akan terobati dala lima belas menit mendatang,
kita tunggu saja reaksinya. Sebentar lagi dia akan menuangkan Jamu kuat, dalam
gelas antic itu, lalu ia duduk di depanku, dia memandangi wajahku penuh
fantasi, kemudian dia mengedipkan mata sekali saja, sambil mendesah
ditelingaku, lalu dia menarik aku masuk keruangan, lalu kami…kami…kami…ah…!
Perempuan Tua
(Masuk dari
sudut panggung memegang tangan laki-laki tua kemudian merayu seolah mengajak)
( Keduanya eksit, Nampak mesrah)
SUARA BEDUG
(Sepedah jatuh setengah tergantung,
lelaki tuan dan Perempuan tua masuk tampak kekenyangan dengan serbet di
tangannya)
Laki-laki Tua
Enak juga hidanganmu malam ini.
Perempuan Tua
Saya kan sudah bilang, hidangan saya
selalu special ada ikan tongkol bakar dan tumis campur kelapa muda..emmm Yamii
kan? Masa kamu tidak ingat, itu makanan kesukaan kamu yang hamper-hampir kamu
lupa karena terlalu sibuk urus rakyat dan kebun kelapamu yang ribuan hektar
itu. Wah.. jangan-jangan kamu lupa nama saya?
Laki-laki Tua
Soraya !
Perempuan Tua
Lengkapnya ?
Laki-laki Tua
Soraya Mahmudin
Bin Syamsudin Bin Syarifuddin Bin Alimuddin Bin Hasanuddin Bin Jenne Bambang Tidok
Opo-opo. Saya tidak bisa lagi menghitung dengan angka-angka, berapa kali aku
menyebut nama lengkapmu sepajang kita menjadi suami istri. Gusti Nu Agungg…..!
Perempuan Tua
Sudahlah Sayang mari kita nonton
Televisi. ( duduk di ruang tamu)
Masuk orang-orang berjoged ala
india, lalu membentur-benturkan tubuh mereka, berlari kencang memutari kedua
orang tua itu. Musik berpadu dengan gerak itu. Setelah kelelahan mereka keluar
dari panggung.
( Lampu Padam )
Sepi
lagi…Lelaki tua masuk dan pusing
Laki-laki Tua
Tak ada orang yang memahami kemauan saya.
Saya sepi dan senyap, saya menginginkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang
Spektakuler dari orang-orang sebelumnya.
Perempuan Tua
Ajudan…ajudaaaaan kemarilah! Saya tidak
memahami tuan mu.Mungkin ia ingin bicara tentang rakyat.
Laki-laki Tua
Bikin bangkrut,bicara rakyat bikin
bangkrut. Ternyata mereka sudah semakin jauh dari saya karena penampilan saya
yang tidak dimengerti.
Ajudan
(Dari sudut panggug)
perlu tuan lepas topeng-topeng itu,
rakyat butuh yang original, realitis,beras,obat nyamuk, minyak tanah, dan kue
lapis.
Laki-laki tua
Ajudan…hati-hati bicaramu, saya pusing
ada sesuatu yang belum keluar dari pikiran saya, sesuatu yang spektakuler.
Perempuan tua
Ajudan bagaimana ini?tidak baik bicara
disitu,,masuk anggap saja ini rumah sendiri kita kan berfilsafah demokrasi.
Laki-laki tua
Ajudan saya butuh seseorang,orang seperti
apa yang saya butuhkan ayo tebak,dalam itungan 3..
Ajudan
Tidak perlu sampai tiga,sebelum kau
menghitung saya sudah bisa menebaknya.
Laki-laki tua
Ayo tebak orang yang sepert apa yang saya
butuhkan saat ini??
Ajudan
Tuan butuh wanita cantik…
Perempuan tua
Heh!!!!!!!! Jaga omongan mu,,bibir nomor
berapa itu hah????tuan tidak butuh seorang perempuan, dan dia sudah cape, asam
uratnya sering kambuh.
Ajudan
Kalo begitu tuan butuh seorang ajudan
seperti saya yang jujur dan elegan.
Laki-laki Tua
Iya…itu betul. Saya butuh ajudan untuk
saya bunuh..cepat tebak apa yang saya butuhkan (menodongkan pistol)
Perempuan tua
Ayo katakana ajudan,tuan suka emosi
maklum saya sudah professor…
Laki-laki tua
(menodongkan pistol di kepala ajudan)
Perempuan tua
Inilah demokrasi, segala sesuatu yang
bebas kita lakukan ayo tembak untuk
menjungjung sebuah demokrasi!!!
Ajudan
Ampun……tuan butuh seorang perempuan
cantik
Laki-laki tua
Auuuuuu…..manusia memang anjing yang
diberi akal, kamu anjing jangan bilang perempuan cantik,,libido seksual saya
tiba-tiba memuncak.
Perempuan tua
Jangan keras-keras, engkau bermaksud
menyakitiku…? hatiku bagai disambar petir. Aku memang sudah peot dan aku sudah
tidak punya pesona lagi.Namun,nafsumu akan membawamu ke bukit fatamorgana
sehingga tidak satu pun cita-citamu yang terwujud.Sejak engkau menjadi gubernur
di Negeri Pelupa kamu justru tidak bisa mengendalikan emosimu. Kasihan sekali…
SUASANA BERUBAH
Di rumah Gubernur
Di luar orang-orang sudah
berkumpul. Para pendemo dan pekerja berteriak-teriak,,,
Direktur/ Direktis
Selamat pagi tuan Gubernur,,,selamat pagi
Nyonya
Gubernur
Goblok, bodoh!!! Kenapa mereka melakukan
demo pagi-pagi begini? Bangsat!! (gubernur keluar menghampiri pendemo)
Pekerja
Bagaimana Tuan??
Gubernur
Bagi dua bagi dua. Bagaimana apanya?
Pekerja
Bagaimana dengan megan proyek itu, apa
kami harus menunggu lagi?
Gubernur
Dalam keadaan seperti ini, saya hanya
butuh seorang arsitek dari Cina
Pekerja
Mengapa meski arsitek dari Cina?kita
punya arsitek yang lebih memahami kemauan Tuan.
Gubernur
Tak satupun arsitek yang bias memahami
saya.
Istri Gubernur
Bilang saja kamu tidak butuh orang dari
dalam…
Gubernur
Jauhkan anggapan itu, saya hanya ingin
menciptakan sebuah sejarah. Apa guna kita hidup tanpa sebuah sejarah, mungkin
saja saya tidak lama lagi memimpin Negeri Para Pelupa ini, saya takut mereka
lupakan saya. Karena mereka masyarakat pelupa, banyak jasa-jasa para pemimpin
terdahulu yang menciptakan sesuatu yang megah dari proyek yang saya rencanakan
ini, tapi mereka melupakannya begitu saja.
(Ponselnya Berdering)
Ada kerusuhan di luar, dua orang
pekerja tadi masuk menangis
Gubernur
Hai… kenapa kalian menangis?
Pekerja
Listrik dan tlp kami di segel
Gubernur
Saya tidak mengenal kalian
Pekerja
Tapi saya mengenal Tuan
Gubernur
Apa yang kenal dari saya?
Pekerja
Yang
kami kenal, setiap kami meminta tolong selalu Tuan menolak, kecuali
apabila Tuan digedor-gedor.
Gubernur
Begitu ya…? Oke solusinya tolong carikan
saya seorang arsitektur dari Cina, untuk membangun proyek yang akan senantiasa
membantu beban kalian.
(Pekerja eksit, Pengamen masuk
seraya menyanyikan lagu, kemudian Arsitek masuk)
Istri Gubernur
Siapa yang menyuruh anda ke sini? Anda
ini bagian dari pengamen itu..atau dari persekutuan lain? Anda pesulap ya…atau
mungkin bintang iklan. Jawablah saya istri Gubernur.
Arsitek
Awequi
etecekele bekere ote ote jereme tui itu yahannu preketek, mampus ! apa anda
paham bahasa saya ?
Istri Gubernur
Saya tidak mengerti maksud Anda? Bahasa
apa itu?
Arsitek
Bahasa Nyonya juga membuat saya pusing
tujuh keliling. Pertanyaan Nyonya berderetan seperti kencing kuda. Hahaha
Istri Gubernur
Sama…saya juga tidak mengerti bahasa
anda…itu termasuk bahasa rumpun apa?
Arsitek
Bahasa Burung dalam …hahahaha
Ajudan
Hai…tai kuda, jangan sembarangan bicara
dengan Nyonya
Arsitek
Hai kamu pemuda
jangan galak seperti itulah seperti kuda…Tai..!
Ajudan
Saya ajudan Tuan
Gubernur dan Nyonya Gubernur, anda diminta meninggalkan tempat ini, titik!
Arsitek
Nah, ini
persoalan besar. Seorang Arsitek, konsultan, yang selama ini berjasa membangun
seperdelapan dari setengah gedung-gedung mewah di kota ini, diusir oleh seorang
ajudan………hebat…hebat…..saya tidak terima. Saya harus meminta tuan Gubernur
untuk memecat kamu secara tidak terhormat.
Ajudan
Arsitek kan ?
Arsitek
Ya……
Ajudan
Anda bisa menjelaskan
bagaimana orang dipecat secara tidak terhormat itu?
Arsitek
Diberhentikan
dari pekerjaannya sebagai ajudan ditambah tidak ada gaji hahaha.
Ajudan
Baik, jangan
pandang remeh dengan ajudan seperti saya ini. Memecat seorang ajudan lebih
berat dari pada memecat seorang Menkopolkam, kenapa ?
Karena ajudan
itu adalah pengawal pribadi, yang teramat pribadi. Dia tahu kemana dan dimana
tuannya pergi, siapa yang dia temui, untuk apa dia ketemu dengan perempuan itu,
atau apa yang dilakukan oleh tuannya di kafe, di luar negeri bahkan di lubang
kodok sekalipun dia tahu. Tentu saja Tuan Gubernur tidak mudah memecatnya.
Arsitek (Kepada penonton)
Wah…bisa mampus
saya, kalau dia beberkan kepada anda, tentu di sini ada wartawankan, adakan,
ada mahasiswa kan, ada anda kan? Mati saya kalau dia membeberkan kepada anda,
bahwa saya pernah memanipulasi tender proyek sebesar 35 miliar rupih. Matilah
saya, kalau ajudan itu membebeberkan kepada anda bahwa saya pernah
menyelundupkan kayu ebony 250 kubik tahun lalu, matilah saya kalau dia
membeberkan bahwa saya pernah menyogok jaksa untuk membebaskan kasus korupsi
2,7 trilyun rupiah. Mudah mudahan saja dia diberi kekuatan untuk tidak
mengatakan kepada publik terhadap kasus yang saya alami selama menjadi seorang
arsitek.
Jangan marah
kalau di sini ada yang arsitek, atau calon arsitek. Saya ini hanya tokoh yang
kebetulan diberi peran oleh sutradara yang sekarang berperan sebagai Gubernur
Masa kini yang menyamar jadi Arsitek dari Cina…hehehe suuuttttt…
Pengamen masuk lagi, hanya lewat
Pekerja juga masuk hanya singgah
sebentar
Demonstran membawa spanduk sambil
berteriak-teriak , _________________lalu eksit
SUASANA BERUBAH BERUBAH LAGI
( Lampu Menyala )
Suasana berubah seperti alam
mimpi: Cahaya kilat, suara bedung dan daun-daun kering beterbangan memenuhi
panggung. Istri gubernur masih ada di
situ.
Masuk gubernur, arsitek, ajudan,
buruh, demonstran, direktur/dikrektris (pada satu sisi), juga pengamen pada
sisi lain.
Gubernur
Di suasana yang
berbeda ini, saya sebagai Gubernur di Negeri Para Pelupa menyampaikan terima
kasih, atas kunjungan kalian untuk kesekian kalinya. Saya berharap kita bisa
bicara serius tentang rencana mega proyek yang akan saya luncurkan dalam waktu
dekat. Pertemuan kita mulai sekarang. Saya persilahkan kepada saudara Arsitek
selaku perancang yang selama ini telah mengabdikan hidupnya untuk membangun
sebagian besar gedung-gedung klasifikasi
A di negeri para pelupa ini. Saya persilahkan anda untuk
mempresentasekan rancangannya.
Arsitek
Terima kasih
tuan gubernur, saya hanya bisa mengatakan bahwa mega proyek yang akan kita
bangun ini memiliki falsafah arsitektur dari 17 negara maju di dunia, yang
tidak perlu saya sebutkan satu persatu. Tetapi sebagai prolog, saya harus
menyampaikan bahwa rancangan ini saya buat setelah saya melakukan puasa selama
7 hari berturut-turut. Inilah gambarnya…
(Dia mengeluarkan rancangannya,
sehelai kain jatuh dari atas bergambar gedung berbentuk hati).
Yang Lain Tepuk Tangan…
Arsitek
Jangan dulu
tepuk tangan. Jangan terlalu mudah bertepuk tangan sementara kamu sendiri tidak
tahu makna tepuk tangan. Saudara-saudara perlu tahu, bahwa mega proyek ini
adalah untuk kita semua. Seluruh gedung pemerintah, swasta, rumah mewah dan
rumah kumuh, sekolah dan kampus, kecuali rumah ibadah, akan dirancang seperti
ini dengan besar anggaran setengah dari
utang luar negeri, juga subsidi dari pendapatan dalam negeri para pelupa selama
15 tahun, ditambah potongan uang tunjangan para Bupati selama 5 tahun, biaya
oprasional keamanan selama 10 tahun, juga setengah dari biaya perjalanan
gubernur selama 10 tahun, dan hasil penjualan 200 ribu unit mobil mewah milik
pejabat, termasuk hasil penjualan sepeda antik tuan gubernur. Untuk sementara
itu yang bisa saya paparkan, dan mega proyek ini akan rampung selama 7 tahun
terhitung dari sekarang.
Istri Gubernur
Saya juga ingin
menyumbangkan selendang warisan leluhur saya untuk menambah anggaran.
Buruh
Tapi
orang-orang itu bilang, mereka belum memerlukan mega proyek itu. Mereka butuh
air bersih, listrik, jaringan telepon, sarana pendidikan, jalan raya, rumah
sakit, dan tempat tinggal yang layak. Sama seperti kami, buruh hanya butuh
ruang-ruang untuk mencari dan rumah tinggal yang terang seperti siang agar
anak-anak kami bisa belajar di tengah malam.
Arsitek
Itu tidak
benar, mega proyek ini tidak bisa batal, kita sudah publikasi lewat media
massa, semua orang tahu, begitupun negara tetangga. Mega proyek ini harus jadi
meskipun mesti mengorbankan mertua sendiri kalau dia tidak mau memberikan
tanahnya.
Buruh
Jangan seenak
perut bicara begitu. Bagaimana jika gedung-gedung megah itu sudah berdiri tapi
tak ada air bersih dan listrik tidak mencukupi, apakah gedung-gedung itu tidak
seperti arca kuno yang berhantu? Gedung-gedung mewah itu akan menjadi tempat
buang hajat.
Gubernur
Arsitek, tolong
anda pertimbangkan perkataan buruh itu, kalau banyak yang menolak, mega proyek
itu harus kita batalkan.
Arsitek
Tidak bisa
tuan, proyek ini sudah mulai berjalan pada termin satu, orang-orang sudah bekerja,
mana mungkin di batalkan. Saya juga sudah mengeluarkan seluruh kemampuan saya
untuk merancang mega proyek ini, kalau ini dibatalkan, saya minta ganti rugi
materil dan non materil sebesar 50% dari anggaran yang akan digunakan.
Gubernur
Dasar
kamu…belum apa-apa suadah minta ganti rugi…
Sekarang Saya
tidak perlu dukungan, kalau tidak ada yang mau saya yang akan kerjakan sendiri,
biar saja. Kalau semua orang marah, saya juga bisa marah, marah-marah adalah syarat
untuk jadi seorang gubernur.
SUASANA BERUBAH LAGI
( Lampu Menyala )
Pengamen
Inilah lagu
baru Tuan Gubernur kita yang paling nyentrik di dunia, lagu ini diilhami oleh
mega proyek yang sebentar lagi akan dia wujudkan. Kota ini akan menjadi negeri
yang paling unik sepanjang sejarah arsitektur dunia. Semua akan berubah
seketika. Amiiin.
Arsitek
Lihat dan
jangan lupakan lagi, semua gedung-gedung akan dirubah menjadi gedung berbentuk
hati manusia. Ayo terus mainkan musik itu, untuk memancing semangat tuan
Gubernur kita, Gubernur Negeri Para Pelupa yang paling nyentrik.
Gubernur
Ajudan turunkan
sepeda saya !
Ajudan Menurunkan Sepeda Kumbang Gubernur Yang Tergantung Di
Sudut Ruang
Gubernur
(Menaiki Sepeda, Yang
Lain Mendorongnya)
Ayo, bantu saya cepat kita harus sampai pada tepi, mega
proyek itu harus kita capai…
Ajudan, Arsitek, Istri Gubernur, Pekerja, Buruh,
Demonstran
Cepat tuan, sudah terlihat cahaya, gayuh terus sebentar
lagi kita akan sampai.
SUASANA BERUBAH
(Lampu Menyala)
Gubernur ( Para Penonton )
Kamu bisa lihat sendiri kan, aku hanya punya sepeda
kumbang ini.
Ambil saja kalau kamu mau, ayo gantikan aku
mengayuhnya, tapi saya yakin kamu pasti tidak bisa seperti saya, kamu tidak
akan tahan seperti saya.
Arsitek
Kenapa tuan sudah lupa semuanya, tuan orang kaya, tapi
tuan pura-pura miskin. Tuan punya tambang emas, tuan punya kebun kelapa ribuan
hektar, tuan punya hotel berbintang, tuan punya deposito di Swiss, tuan punya 9
mobil mewah yang tuan pendam dalam hati tuan. Apa tuan tidak menderita dengan
mengayuh sepeda tua itu? Tuan adalah gubernur negeri para pelupa. Tuan tidak
perlu takut untuk memakai fasilitas negara demi kepentingan pribadi tuan,
mereka pasti tidak dapat mengingatnya, mereka tidak bisa menyalahkan tuan.
Gubernur
Enak saja kamu
bicara, kamu menggertak iman saya. Saya tetap enjoy dengan sepada tua ini, Kamu
lupa ya? Kenapa saya bisa menjadi gubernur para pelupa selama 40 tahun ? Kamu
lupa ya? Kenapa para buruh, wartawan, arsitek, tetangga, tentara, dan termasuk
seorang direktur seperti kamu tidak pernah punya keinginan untuk memberhentikan
saya di tengah jalan? Kamu lupa ya……..lupa kan? Kalau kamu lupa, pasti kamu
bisa ingat kalau kamu melihat kondisi saya saat ini. Satu hal yang membuat saya
lama menjadi gubernur negeri para pelupa ini, karena saya tahan menderita, saya
tidak pamer, saya miskin, saya tidak punya apa-apa selain rencana mega proyek
yang bisa menghipnotis seluruh dunia. Saya pun tidak punya tabungan di Swiss,
karena saya sudah lupa, kapan saya mulai jadi orang kaya. Itu saja resepnya.
Pengamen
Para penonton
bisa mendengar, betapa tuan Gubernur dengan segala ketabahannya menyulap dirinya menjadi gubernur paling
miskin selama 40 tahun ia berkuasa. Ia merasakan hidupnya seperti orang-orang
biasa yang terlunta-lunta, kering seperti savana. Para penonton, kami akan
menyanyikan lagu untuk mengiringi perjalanan tuan dalam tampuk kekuasaan
berikutnya. Sebab ia sudah berjanji untuk tidak korupsi, menempatkan hukum pada
koridornya, ia juga sudah berjanji hidup sederhana, ia juga sudah berjanji
dihadapan rakyat negeri para pelupa untuk peduli rakyat kecil. Yach lima tahun
lagi negeri para pelupa ini akan menjadi negeri yang paling makmur, karena tuan
gubernur juga sudah berjanji akan menjual rumahnya untuk disumbangkan ke
panti-panti sosial. Untuk itu Tuan Gubernur dan Nyonya akan tinggal di rumah yang
jauh dari dunia ini. (Lalu Bernyanyi Lagu).
Arsitek
Ini sesuatu
yang luar biasa dalam sejarah di dunia. Tuan gubernur, sebagaimana janji saya
kepada tuan lima tahun yang lalu, jika tuan bisa sedikit menderita agar di
rumah baru tuan tidak dipasang jaringan telepon, listrik, dan air pam. Yakinlah
tuan gubernur, kami akan melayani tuan, tuan tidak perlu keluar rumah,
kunjungan kerja, dan lain lain, nikmati saja kemiskinan tuan tanpa fasilitas
negara. Dengan demikian kami akan mendaulat tuan sebagai pemimpin yang paling
bersih dan seluruh rakyat negeri para pelupa ini akan memilih tuan menjadi
gubernur seumur hidup.
Gubernur
Lalu bagaimana
mega proyek itu, apa jadi diwujudkan?
Arsitek
Semua sudah
berjalan sesuai rencana awal.
Gubernur
Saya sudah siap
sekarang.
Arsitektur
Baik tuan gubernur. Para penembak jitu saya
persilahkan memasuki ruangan.
SUASANA
BERUBAH LAGI
( Lampu Menyala )
Gubernur masa kini masih duduk
termenung dengan pipa rokok di mulutnya.
Tiga orang penembak jitu tadi
datang melapor
Penembak Jitu
Tuan Gubernur,
eksekusi telah dilaksanakan, rakyat sudah di perintahkan untuk berdoa agar tuan
gubernur nyentrik segera diproses di sana. Apakah dia cepat masuk sorga, atau
menunggu tuan di dalam kuburnya. Kami menunggu keputusan Tuhan.
SEMUA PEMAIN MASUK PANGGUNG…
PARA PEMAIN BERPEGANGAN ERAT…SEDANGKAN DUA MAYAT MASIH
TERGAMPAR DI LANTAI, KEMUDIAN DUA MAYAT ORANG TUA ITU BANGKIT.
MAYAT LELAKI TUA MEMENGANG BENDERA MERAH PUTIH LALU MEMBACAKAN SYAIR PESAN DARI IBU…
PARA PEMAIN BERRNYANYI MENGIRINGI SYAIR TERSEBUT…
TAMAT
KARAKTER PARA
PEMAIN
Lelaki Tua (Gubernur)
Pemimpin yang nyentrik dengan penampilan yang berbeda dengan pemimpin
lain.
Karakter:
Berwibawa, Pemarah, Gampang emosi, Tegas, Tidak sabaran, Kasar, Romantis,
Ingin dikenang, Korupsi, Rendah diri, dan munafik.
Perempuan Tua (Istri Gubernur)
Istri Pemimpin yang nyentrik
dengan penampilan yang yang berbeda dengan istri pemimpin yang lain.
Karakter:
Cemburuan, tidak sabaran, jutek,
romantis, demokrasi dan rendah diri serta pemales.
Lelaki Satu (Ajudan)
Ajudan adalah tangan kanannya
Gubernur Nyentrik.
Karakter:
Humoris, setia terhadap
majikannya, tegas, pengungkit jasa.
Arsitek (Gubernur Masa Kini
Menyamar Jadi Perancang Mega Proyek)
Seorang warga Indonesia yang
berwajah ala Cina, dia adalah Gubernur masa kini yang menyamar sebagai
arsitektur yang merancang megan proyek yang akan dipublikasikannya
dimasyarakat.
Karakter:
Korupsi, mata duitan, karakter
pemimpin sekarang, pemarah, humoris, dan tegas
DEMONSTRAN (AKTIVIS MAHASISWA)
Menjadi sebuah pendukung untuk
berjalannya alur yang akan diperankan.
Karakter:
Mengedepankan hak suara rakyat,
dan kritis
DIREKTUR/DIREKTRIS ( Pekerja)
Karakter : Hormat terhadap
pemimpin, dan gampang menangis
BURUH (LEBIH DARI SATU)
Karakter: Mengedepankan hak suara
rakyat, dan kritis
PENGAMEN
(LEBIH DARI SATU)
TUGAS INTERPRETASI
NASKAH DRAMA “ GUBERNUR NYENTRIK”
1.
Tugas
Sutradara
a.
Interprestasi
Naskah
·
Memilih
naskah untuk disajikan
·
Sebagai
sutradara naskah perlu dikuasai dalam artian mengulang naskah serta naskah bisa
ditambah atau dikurangi.
·
Menuangkan
serta menjelaskan struktur intrinsic dan ektrinsik dalam naskah serta
menginterprestasikannya.
b.
Merencanakan
Jadwal Kesting
·
Sutradara
wajib menentukan lokasi kesting yang akan digunakan.
·
Sutradara
wajib menentukan berapa lama tahapan kesting yang akan dilakukan.
·
Sutradara
membuat rencana panggung, antara lain:
Berapa bulan proses kesting yang akan diadakan
oleh sutradara serta tahapan-tahapan setiap bulannya.
c.
Mengkordinasi
piƱata artistic serta music. Yang keduanya dapat menangkap bola dari sutradara
dan senantiasa harus menyatu.
2.
Tugas
Penata Artistik
a. Mengkonsep panggung yang akan
ditampilkan sesuai dengan naskah.
b. Menggambarkan secara manual konsep
yang akan direncanakan.
c. Menentukan plot
d. Menentukan propeti, seperti alat yang
digunakan apa saja.
e. Menyesuaikan kostum dan meke-up untuk
para actor/aktris.
f.
Mendeskripsikan
Setting.
Misalnya,
menentukan tempat setiap adegan.
g. Menyesuaikan lampu sesuai adegan.
3.
Tugas
Musik
a. Menyesuaikan syair lagu dengan naskah
serta konsep sutradara.
b. Menyediakan alat music sesuai dengan kebutuhan
naskahserta konsep sutradara.
c. Merefisi syair lagu dari beberapa
lagu.
4.
Tugas
Actor dan Aktris
a. Mengungkapkan karakter peran sesuuai
naskah baik actor maupun aktris.